Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 04 Desember 2016
Yes 11:1-10
Mzm 72:1-2,7-8,12-13,17
Rm 15:4-9
Mat 3:1-12
BUAH CERMIN KARAKTER ALLAH
Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. – Mat 3:8
Mungkin kita bosan dengan kata “pertobatan” karena terlalu sering mendengarnya dan rasanya sampai ajal menjemputpun kita tidak pernah akan selesai. Inti dari hidup kita adalah seruan untuk bertobat dan kembali hidup kudus di hadapan-Nya. Inilah proses pemurnian kita di dunia yang Tuhan inginkan.
Ketika saya mengalami hidup baru, saya merasa sangat berapi-api terhadap Tuhan. Saya merasakan penyertaan Tuhan menuntun saya masuk ke dalam perubahan hidup yang lebih baik. Pada akhirnya sayapun mulai masuk dalam pelayanan dengan hati yang lebih sungguh-sungguh hanya untuk menyenangkan-Nya, sekalipun ada kalanya saya jatuh dalam godaan kesombongan rohani. Namun saya tidak mau terjatuh begitu saja, saya berusaha untuk bangkit lagi dan memohon pengampunan-Nya agar dapat melanjutkan kembali pekerjaan yang sudah Ia percayakan sesuai dengan kehendak-Nya.
Buah pertobatan tentu bukan hanya soal pelayanan, tapi yang terpenting adalah perubahan karakter kita ke arah yang lebih baik. Jika tidak, kita perlu mempertanyakan kembali pertobatan apa yang sudah kita lakukan. Ketika pikiran dan hati kita arahkan kepada Tuhan, dengan sendirinya akan mempengaruhi tindakan kita. Kita akan menghasilkan buah yang merupakan karakter dari Tuhan.
Mari kita berefleksi, apakah tindakan kita sudah berubah lebih baik? Apakah kita memiliki cinta kasih lebih dari sebelumnya? Apakah kita lebih baik dalam pengendalian diri dari sebelumnya? (In)
Apa bukti nyata pertobatan saya?
No responses yet