Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 04 Februari 2022
Sir 47:2-11
Mzm 18:31,47,50,51
Mrk 6:14-29
Kemarahan Yang Mematikan
“Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: “Apa yang harus kuminta?” Jawabnya: “Kepala Yohanes Pembaptis!” – Mrk. 6:24
Hati itu bagaikan cuaca, terkadang mendung terkadang cerah. Jagalah hati ! Jangan dikotori dan dinodai agar terpancar kasih Illahi.Aku bisa menghindari orang yang dibenci namun bayangannya akan terus bermain dalam pikiranku jika aku masih menyimpannya dan belum mengampuninya. Bahkan damai dan sukacitapun hilang dari diri. Akankah aku terus menggenggam kemarahan? Sampai kapankah aku melepaskannya?
Bertahun-tahun aku menyimpan marah terhadap orang yang mem-fitnahku. Aku marah dan kecewa. Segala kebaikan dan perhatianku dibalas dengan pengkhianatan. Kasih yang kuberikan tak pernah dihargai. Aku menyimpan luka ini bertahun-tahun bahkan membuat-ku tidak merasakan damai sejahtera.
Ber-proses untuk mengampuni dengan kekuatan dari Tuhan. Be-berapa kali jatuh bangun untuk mengampuninya. Bukan sekali dua kali dia menyakitiku. Namun aku harus belajar MENGAMPUNI bukan untuk dirinya tetapi buat diriku agar tidak ada lagi himpitan hati yang membuat hilang sukacita dalam diri.
Berdamailah dengan diri sendiri agar kebahagiaan menjadi buah kemenangan bagiku. (TL)
Adakah kemarahan yang masih kusimpan? Maukah aku melepaskannya?
No responses yet