Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 04 Juni 2021
Tb 11:5-17
Mzm 146:2,7-10
Mrk 12:35-37
Pengharapan = Pintu Kebahagiaan
Tobitpun lalu memaklumkan di hadapan mereka bahwa ia telah dikasihani oleh Allah yang telah mencelikkan matanya. – Tob 11:16
Duka mendalam dialami oleh keluarga korban kapal selam Nanggala 402 yang belum lama ini terjadi. Sebelum dinyatakan tenggelam, seluruh keluarga dan juga seluruh bangsa Indonesia terus berdoa dan berharap agar mereka semua dapat selamat. Namun Tuhan berkehendak lain.
Betapa sakit dan terluka berpisah untuk selamanya dengan orang yang sangat dekat dan dicintai. Sekalipun kita percaya bahwa jiwa mereka yang berpulang kepada Tuhan akan lebih berbahagia karena dapat bertemu dengan Sang Pencipta. Namun kedagingan kita tidak dapat menghindari yang namanya rasa sakit, sedih, dan kehilangan. Hal ini mungkin bisa berdampak secara psikis sehingga kita merasa patah semangat dan tenggelam dalam kesedihan.
Iman dan pengharapan kepada Tuhan tidak pernah sia-sia, sekalipun dalam perjalanannya harus melewati kesakitan. Bahkan sekalipun harapan itu tidak terjadi seperti yang kita inginkan, pada akhirnya tetap ada keindahan, sukacita, dan kebahagiaan yang berasal dari Tuhan.
Teruslah berusaha untuk meraih dan memegang tangan Tuhan. Teruslah berada dalam hadirat dan dekapan-Nya, terlebih ketika kita berada dalam kekelaman dan kesedihan. Tuhan berjanji akan selalu menyertai kita. Tuhan selalu menemani dan menuntun kita. Lihatlah terang-Nya dan berjalanlah bersama-Nya melewati setiap masa dalam hidup kita. (In)
Tuhan, terima kasih untuk rahmat dan belas kasih-Mu yang selalu ada dan cukup bagiku.
No responses yet