Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 04 Maret 2017
Yes 58:9b-14
Mzm 86:1-6
Luk 5:27-32
TUJUAN KEDATANGAN-NYA
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat. – Luk 5:32
Seperti kebanyakan orang, kita akan enggan jika dalam kelompok kita ada orang yang berkarakter kurang baik. Atau kadang juga orang yang kita anggap biasa-biasa saja, tidak ada sesuatu yang menonjol dalam dirinya. Hal yang samapun terjadi pada diri kita sendiri. Yang lebih terasa dalam pergaulan di kantor. Ketika kita tidak punya jabatan/kedudukan tertentu, perlakuan itu akan lebih mudah terjadi.
Penolakan secara sosial dan lingkungan, serta praktek bullying kerap menyeret pribadi seseorang menjadi semakin berantakan dan semakin jatuh dalam dosa. Sering kita lihat di media massa, ada residivis yang justrul semakin brutal melancarkan aksinya selepas dari masa hukumannya. Kenyataannya, lebih mudah menjauhi dan menolak orang-orang “sulit” itu, daripada menerimanya.
Memang jauh lebih mudah dan menyenangkan membentuk kelompok bagi orang-orang yang tidak bermasalah. Namun, jika ada orang yang berkarakter kurang baik datang dalam kegiatan atau kelompok kita, apakah kita akan menolaknya untuk bergabung? Suatu tantangan tersendiri tentunya bagi kita. Kita melihat, Yesus dengan teladan-Nya, mengasihi dan merangkul orang-orang yang berdosa dan dikucilkan agar bertobat. Ia tidak datang ke dunia bagi orang benar! (Md)
Apakah saya membuka hati bagi orang-orang yang dikucilkan di dunia ini?
No responses yet