Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 04 Maret, 2018
Kel 20:1-17
Mzm 19:8-11
1Kor 1:22-25
Yoh 2:13-25
Tubuhku bait Allah
Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. – Yoh 2:21
Pernyataan Yesus bahwa Bait Allah adalah tubuh-Nya sendiri menggambarkan bahwa yang dimaksud dengan Bait Allah tidak terbatas hanya pada bangunan fisik yang terbuat dari batu. Hal ini merubah cara pandang dari bangunan yang terbuat dari batu menjadi bangunan yang terbentuk dari daging. Sama sekali berbeda dengan apa yang ada dalam pikiran banyak orang. Namun pengertian Bait Allah tetaplah sama, yaitu rumah Tuhan, tempat Ia bersemayam.
Jika tubuh kita adalah Bait Allah, maka kita harus menjaga tubuh ini dengan sebaik mungkin. Kita akan membuat supaya Tuhan merasa nyaman untuk tinggal dalam tubuh kita. Seumpama saya diberitahu bahwa akan ada seorang raja yang akan menginap di rumah saya, maka yang saya lakukan adalah merapikan rumah. Setiap sudut akan saya bersihkan, agar tak ada debu dan kotoran. Saya berharap raja ini akan merasa nyaman dan betah tinggal di rumah saya.
Yesus lebih daripada seorang raja. Ia adalah Raja di atas segala raja. Dan Ia rindu untuk datang ke rumah kita masing-masing. Bagaimana persiapan kita dalam menyambut-Nya? Apakah kita sudah mempersiapkan segala sesuatunya dan memastikan kalau Tuhan akan merasa nyaman dan betah tinggal di rumah kita? (Dn)
No responses yet