Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 04 Maret 2022
Yes 58:1-9a
Mzm 51:3-6,18-19
Mat 9:14-15
Kenapa Harus Berpuasa?
Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, -Yes.58:6
Berpuasa tidak hanya sekedar menahan lapar dan haus secara fisik. Berpuasa juga harus di iringi dengan penyangkalan diri terhadap keinginan atau hasrat kedagingan, seperti yang tertulis dalam perikop hari ini, melepaskan segala belenggu (emosi, egois, keserakahan duniawi).
Sampai hari ini saya terus mengupayakan untuk mengambil salah satu hari dalam seminggu untuk berpuasa, hal itu saya lakukan karena saya sadar akan kelemahan-kelemahan kedagingan dalam diri saya. Terkadang saya tidak memiliki tujuan berpuasa secara pikiran, namun saya tetap mengikuti hasrat untuk tetap berpuasa. Karena saya meyakini bahwa ketika sedang berpuasa dan tubuh menjadi lemah, maka Roh Allah menjadi lebih leluasa menguasai roh saya untuk menyampaikan kehendak-kehendakNya.
Meskipun saya tidak merasakan dampak baik dengan seketika itu juga dari puasa tersebut, namun ketika saya memperhatikan diri saya hari demi hari, ada hal-hal yang bertumbuh lebih baik, misalnya saya menjadi lebih memilih untuk menahan diri ketika menghadapi suatu masalah, lebih tenang, tidak mengikuti emosi yang ada, seperti kecenderungan mudah jengkel, ataupun marah.
Mari kita teladani Yesus yang Dia adalah Tuhan dan manusia, namun melakukan puasa untuk mempersiapkan karya keselamatan di kayu salib . Mohonlah rahmatNya agar dimampukan, lakukan sesuai dengan kemampuan dan persembahkan puasa tersebut sebagai silih untuk memuliakanNya. (In)
Tuhan mampukan kami untuk melakukan puasa seperti yang Engkau kehendaki.
No responses yet