Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 04 November 2022
St. Karolus Borromeus
Flp 3:17 – 4:1
Mzm 122:1-5
Luk 16:1-8
Cerdik atau Terang?
Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang. – Luk.16:8
Hidup sebagai anak Tuhan memang penuh tantangan. Apa yang dipandang sebagai dosa oleh-Nya, oleh dunia dipandang sebagai kecerdikan. Anak-anakNya yang jujur dianggap bodoh atau kurang cerdik akan kehilangan keuntungan di dunia ini; dibanding mereka yang menghalalkan segala cara demi meraih keuntungan semata.
Ketika saya masih aktif bekerja di dunia properti, saya sering dilema, apakah harus menjelaskan produk rumah secondary yang saya jual apa adanya atau tidak. Ketika ditanya oleh calon pembeli, apakah rumah tersebut banjir atau tidak; saya pasti akan menjawab apa adanya. Secara manusia, tentu saya tergoda untuk menyembunyikan kebenaran itu karena beresiko gagal terjual. Sebelum mengenal-Nya secara pribadi, mungkin saya akan menyembunyikannya karena merasa bahwa semua marketing akan melakukan hal yang sama. Namun setelah mengenal-Nya, saya tahu bahwa tujuan utama saya bukanlah apa yang ada di dunia ini, yang dapat membuat saya kehilangan damai sejahtera. Saya pun harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan di dunia ini di hadapan-Nya. Saya ingin hidup saya berbuah; memberi dampak baik bagi kehidupan sesama; menjadi saksi-Nya dalam setiap perkataan, perbuatan, dan tindakan; tanpa mengharapkan imbalan.
Rasul Paulus bacaan hari ini, juga mengalami perjuangan dan pergumulan yang sama seperti kita, tak jarang menguras air mata, bahkan dipandang hina. Tetapi Rasul Paulus mengingatkan kita untuk terus setia dan berdiri teguh dalam iman kepada-Nya, menjadikan mahkota kehidupan kekal di surga sebagai tujuan akhir kita. (Yy).
Apakah yang akan kita pilih sebagai tujuan akhir hidup kita?
No responses yet