Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 04 November 2023

St. Karolus Borromeus

Rm 11:1-2a,11-12,25-29
Mzm 93:12-15
Luk 14:1,7-11

Rendah Hati

“Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah.” – Luk 14:10a

Dalam kamus bahasa Indonesia, rendah hati artinya tidak sombong; sementara rendah diri adalah merasa diri kurang. Seringkali kita salah menempatkan dan memberi arti dari kedua kata tersebut. Tetapi mungkin saat ini sangat sulit bagi kita untuk menjadi rendah hati karena fenomena akhir-akhir ini mengenai flexing. Istilah flexing tidak ada dalam kamus bahasa Indonesia, tetapi istilah ini dipakai untuk menunjuk pada perilaku manusia yang pamer materi dengan tujuan status sosial. Terkadang mereka melakukan banyak hal untuk sekedar menunjukkan status sosial mereka di depan orang lain dengan tujuan supaya orang lain menghargainya.

Bacaan Injil hari ini mengajarkan kepada kita untuk selalu memiliki sifat rendah hati. Jangan merasa diri orang hebat, karena yang hebat adalah Allah kita. Jangan merasa diri orang kaya, karena materi yang kita miliki berkat kemurahan hati Allah. Nabi Ayub menuliskan, “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!”. Lalu apakah yang bisa kita banggakan dari hidup yang kita miliki? Para pembaca yang terkasih, tidaklah mudah mengikuti apa yang Yesus minta dalam hidup kita. Terkadang kita gagal, tetapi jangan terus merasa gagal, segera bangkitlah kembali. Mari kita bersama-sama menjadikan diri kita sebagai terang bagi sekitar. Mungkin cahaya kita redup, tetapi bisa saja cahaya yang redup itu sangat berarti bagi orang-orang yang ada di sekitar kita. Teruslah berjuang walaupun itu tidak mudah, karena banyak orang juga berjuang bersama-sama dengan kita. (An).

Apakah saya memiliki kecenderungan untuk sombong ataupun rendah diri?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *