Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 05 Agustus 2018
Kel 16:2-4,12-15
Mzm 78:3,4bc,23-25,54
Ef 4:17,20-24
Yoh 6:24-35
Dari makanan ke firman
Inilah roti yang diberikan Tuhan kepadamu menjadi makananmu.
– Kel 16:15b
Membaca kisah Bangsa Israel yang bersungut-sungut membuat saya bertanya dalam hati apa benar hidup mereka memang enak di Mesir? Padahal di sana mereka menjadi budak. Musa membawa mereka keluar agar mentalnya berubah dari budak menjadi orang merdeka. Mereka makan dari makanan yang disediakan oleh Tuhan sendiri.
Seorang teman bekerja di suatu perusahaan konglomerat selama puluhan tahun. Jabatannya perlahan-lahan meningkat. Berawal dari staf, kini menjadi direktur. Ia sangat nyaman dengan gaji yang besar, namun ada satu hal yang mengusiknya. Kerja dari pagi hingga larut malam membuatnya kelelahan dan kehilangan kebahagiaan. Ia merasa ada yang kosong dalam hidupnya. Setelah berdoa dan berefleksi cukup lama, ia menemukan bahwa hidupnya kurang diisi dengan hal-hal rohani.
Setelah berdiskusi dengan istri dan anaknya, ia mengambil keputusan yang sangat berat. Ia mengundurkan diri dari pekerjaannya dan memilih pekerjaan lain yang gajinya lebih kecil namun memberinya peluang untuk ikut melayani di gereja. Sekarang ia dapat pulang kerja sore hari dan mengambil kursus Kitab Suci pada malam hari. Iapun sering hadir dalam acara persekutuan doa. Ia merasa jauh lebih tenang dan senang sekarang. Ia puas akan hidupnya. Keluarganya mungkin tidak sekaya dulu, tapi hidupnya bahagia. Ia bersukacita karena berani mengalihkan hidupnya dari “makanan jasmani” ke “makanan rohani”. Manusia tidak hidup hanya dari makanan, tetapi juga Firman. (Yo)
Apakah yang menjadi prioritas hidup saya?
No responses yet