Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 05 Agustus 2023
Im 25:1,8-17
Mzm 67:2-3,5,7-8
Mat 14:1-12
Kisah Hidup
Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus. – Mat 14:12
Kematian merupakan hal yang merisaukan sebagian besar manusia; terlebih mereka yang memiliki kuasa, harta, dan kemakmuran.
Banyak raja jaman dahulu mencari cara agar hidup abadi. Ketakutan akan datangnya maut, membuat orang seringkali berusaha mengabaikannya. Kebanyakan dari kita menganggap bahwa kematian adalah sebuah perpisahan yang penuh dengan kesedihan. Tetapi Gereja mengajarkan kepada kita bahwa kematian ialah pintu untuk masuk ke dalam kehidupan yang lain. Oleh karenanya Gereja menyatakannya sebagai hidup yang diubahkan.
Bacaan Injil hari ini menuliskan sebuah kisah sedih tentang Yohanes pembaptis. Ia harus meninggal dengan cara dipenggal karena sifat dendam seseorang. Kesetiaan hingga akhir membawa namanya selalu diceritakan dalam kisah keselamatan-Nya. Ternyata dari kehidupannya, orang-orang tak menceritakan sebuah akhir hidup yang tragis, melainkan Yohanes yang berjalan dalam rencana Tuhan semasa hidupnya. Kisah pembaptisan Yesus membawa namanya dikenal oleh banyak orang. Kerendahan hatinya yang menyatakan bahwa dirinya bukanlah mesias, dicontoh banyak orang.
Melalui Injil hari ini kita belajar bahwa suatu hari nanti kisah hidup kita akan dibicarakan oleh banyak orang. Tetapi kisah hidup yang mana yang akan banyak diceritakan? Kisah iman kita kah, kisah perbuatan kita kah atau kisah yang mana? Jadi mulailah mengukir kisah hidup yang kita inginkan untuk orang lain dapat sampaikan. (An).
Kisah hidup kita yang mana yang diingat oleh orang lain?
No responses yet