Bahasa Kasih 5 Februari 2022: Jangan Pernah Berhenti Mengejar hadiratNya

Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 05 Februari 2022

St. Agata

1 Raj 3:4-13
Mzm 119:9-14
Mrk 6:30-34

Jangan Pernah Berhenti Mengejar hadiratNya

“….., maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala.” – Mrk. 6:34b

Di saat mengalami kekeringan rohani, rasanya Tuhan jauh, saya tidak merasakan hadiratNya di dalam hidup meskipun tetap melakukan kewajiban rohani seperti berdoa, baca Firman, mengikuti Ekaristi.
Terkadang kita terlalu sering melakukannya sehingga tidak menyadari sudah menjadi rutinitas saja dan kita tidak berelasi lagi sepenuhnya dengan Tuhan. Saya lupa kalau Tuhan menginginkan relasi pribadi yang intim denganNya, bukan sekedar melakukan kewajiban atau rutinitas. Saya seperti hanya absen. Pagi sudah berdoa dan saat teduh, malam sudah doa syukur dan doa malam. Tapi saya tidak memberikan waktu khusus untuk mendengarkan suara-Nya berbicara. Semua hanya apa yang saya mau, sehingga tidak lagi peka mendengar suara-Nya. Dan akhirnya saya mengalami kekeringan rohani yang membawa saya jauh dariNya sekalipun tetap melakukan kegiatan ibadah.

Injil hari ini memberikan gambaran jelas bagaimana hati Tuhan Yesus sungguh tergerak melihat orang-orang yang mengerahkan segala daya upaya untuk mengejarNya. Bisa dibayangkan usaha mereka mengejar Yesus yang berlayar menggunakan perahu sedangkan mereka lewat jalan darat. Pasti perjalanan yang bisa jadi dua kali atau lebih jauhnya tetapi mereka berhasil sampai lebih dulu dari Yesus ke seberang. Usaha keras mereka menggerakkan hati Tuhan.
Ketika akhirnya saya sadar apa yang membuat saya kering rohani, saya mengerahkan segala daya upaya untuk mencari hadirat dan kehendakNya. Saya berusaha keras untuk mendengar Dia lebih lagi dalam saat teduh maupun di setiap doa dan keseharian. Dan Tuhan mengembalikan relasi yang lebih dalam lagi dengan-Nya memberikan kesegaran dan kekuatan yang saya butuhkan di dalam menjalani hari-hari. (Yy)

Mari mohon belas kasih Tuhan dan mengejarnya dalam hidup kita. Amin.