Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 05 Januari 2018
1Yoh 3:11-21
Mzm 100:1-5
Yoh 1:43-51
Ya, Tuhan…
Ikutlah Aku! – Yoh 1:43
Ketika anak-anak masih kecil, salah satu kebiasaan yang kami ajarkan adalah menjawab “ya” ketika mereka dipanggil dan segera datang, atau setidaknya melihat kepada yang memanggil. Artinya, mereka harus berhenti dari atau meninggalkan apa yang sedang mereka lakukan. Kebiasaan ini tetap berlaku sekalipun mereka bertambah besar, hanya saja, mereka sudah dapat memberi alasan jika mereka tidak bisa merespon secara langsung. Namun intinya, kami ingin mereka belajar untuk merespon dengan sikap yang benar.
Jangan dikira semua berjalan indah. Tetap saja ada kalanya mereka tidak merespon. Awalnya kami percaya bahwa mereka mungkin tidak mendengar, tapi lama-kelamaan kami mulai bisa mengenali dan membedakan sikap mereka yang cenderung berpura-pura tidak mendengar. Apalagi jika mereka tahu, maksud panggilan kami agar mereka melakukan sesuatu yang tidak mereka inginkan.
Sedihnya, kita juga sering memperlakukan Tuhan demikian. Di saat kita mendengar panggilan-Nya, kita mengabaikannya. Kita memilih untuk tidak menghiraukan-Nya. Apalagi jika kita merasa panggilan-Nya bukanlah sesuatu yang kita sukai.
Teman, marilah kita belajar untuk merespon panggilan-Nya dengan sikap yang benar. Jangan biarkan Ia menunggu terlalu lama. Datang dan berbicaralah kepada-Nya dalam keheningan doa, serta mintalah rahmat agar kita selalu bisa merespon panggilan-Nya dengan setia. (Jc)
Bagaimana saya merespon panggilan Tuhan dalam hidup saya?
No responses yet