Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 05 Juli 2021
Kej 28:10-22a
Mzm 91:1-4,14-15ab
Mat 9:18-26
Kasih Bapa
Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia. – Mat 9:18
Sangat umum jika seorang pemimpin dihormati oleh bawahannya, baik dalam perusahaan, organisasi, maupun kelompok agama. Seorang pemimpin mempunyai harkat dan martabatnya sendiri. Dan sebagai pemimpin, ia akan menjaga harga dirinya. Tetapi dalam kondisi tertentu, bisa saja ia mengabaikan harkat dan martabatnya.
Sengaja saya megutip ayat 18 yang mengatakan, “..datanglah seorang kepala rumah ibadat..” Kepala rumah ibadat bangsa Yahudi setidaknya adalah orang yang terpandang dan dihargai di antara kaum sebangsanya. Ketika anaknya tidak kunjung sembuh dan ia mendapat kabar tentang seorang bernama Yesus yang mampu membuat mukjizat, ia kehilangan pikiran logisnya karena digerakkan cinta kasihnya kepada anaknya yang sedang sakit. Kepala rumah ibadat itu segera mencari Tuhan Yesus lalu sujud menyembah.
Tuhan Yesus memandang kepala rumah ibadat itu bukan dari statusnya, tetapi sebagai seorang ayah yang sangat mencintai anaknya. Akhirnya Yesus mau datang dan memberikan rahmat kasih-Nya dengan membangkitkan anaknya dari kematian.
Seorang ayah yang adalah manusia biasa rela merendahkan diri untuk anak yang dikasihinya, bagaimana dengan Bapa Surgawi kita yang sempurna? Dapatkah kita memahami kasih Allah Bapa yang sempurna yang melihat kita anak-anak-Nya yang sedang terus bergumul dan berjuang? Allah Bapa selalu memandang dan mempehatikan kita. Sekalipun cara-Nya bekerja tidak pernah kita mengerti, tetapi Ia sedang mengerjakan hal baik bagi kita. (An)
Bagaimana cara saya memahami kasih Allah?
No responses yet