Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 05 Juli 2018
Am 7:10-17
Mzm 19:8-11
Mat 9:1-8
Bersukacita melalui sikap & pikiran
Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu? – Mat 9:4
Bagi saya, godaan dosa yang sangat mudah dialami adalah godaan dosa pikiran. Memikirkan hal-hal jahat, menghakimi orang lain, memaksakan kehendak, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu sangat penting memiliki kedekatan relasi dengan Tuhan agar hikmat-Nya memampukan saya untuk melihat segala sesuatu dari kacamata Tuhan.
Salah satu pergumulan saya masih sulit dihindari adalah dalam hal pengendalian diri. Saya mudah terpancing emosi, tidak sabar, sehingga hal ini memicu timbulnya pemikiran negatif terhadap orang lain. Meski hanya sebatas dalam pikiran, namun hal itu mengganggu damai sejahtera dan sukacita serta berakibat mengganggu konsentrasi saya dalam bekerja. Hasilnya menjadi tidak maksimal, karena apa yang saya lakukan berawal dari apa yang saya pikirkan.
Sukacita tidak hanya bergantung pada apa yang ada dalam perasaan kita. Misalnya jika keinginan terpenuhi, maka ada rasa senang. Menurut saya, standar bahagia yang seperti itu adalah kekanakan. Sikap dan cara kita berpikirlah yang akan membawa kita ke dalam kebahagiaan yang Tuhan kehendaki. Sekalipun perasaan kita sedang tidak bersukacita, namun kuasa kasih Allah yang akan memampukan kita untuk menerima sukacita penuh dalam Kristus. Jangan jauhkan pikiran kita dari perintah Allah (Yoh 15:10-11).
Mari menuruti segala perintah-Nya, supaya sukacita-Nya tinggal dalam diri kita dan kita tinggal dalam sukacita-Nya secara penuh. (In)
Bapa di surga, berilah rahmat agar aku mampu bersikap dan berpikir sesuai perintah-Mu, sehingga sukacita-Mu ada dalamku.
No responses yet