Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 05 Mei 2017
Kis 9:1-20
Mzm 117:1-2
Yoh 6:52-59
MAKANAN KEKAL
Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. – Yoh 6:55-56
Bagi orang Yahudi, Paskah adalah hari raya yang wajib diperingati, sebagai hari ketika Tuhan membebaskan mereka dari perbudakan Mesir. Bagian terpenting dari rangkaian upacara ini adalah mereka harus menyembelih anak domba, memasak dagingnya, dan dimakan bersama keluarga pada malam perjamuan Paskah.
Kita baru saja melewati Pesta Paskah. Ini adalah Paskah yang diwariskan Yesus, sebuah bentuk baru yang ditransformasi dari Paskah umat Yahudi. Dalam Paskah ini, tetap ada unsur kurban yang disembelih dan dimakan. Tentu kia semua tahu bahwa yang menjadi kurban Paskah adalah Kristus yang memberikan diri-Nya.
Sebagai kesatuan dari proses ini, tentu kitapun harus “memakan daging” dari kurban tersebut. Kita harus menyadari bahwa saat menerima komuni, kita menerima buah dari pengorbanan Kristus di atas kayu salib, yaitu Tubuh Kristus sendiri. Saat kita memakan Tubuh Kristus, kita yang diubah menjadi bagian dari Kristus.
Sebagai seorang prodiakon, ketika membagi komuni dalam misa, saya menanamkan dalam hati bahwa mereka yang menerima komuni sebentar lagi akan diubah menjadi seperti Kristus. Saat mereka beranjak kembali ke tempatnya, saya melihat mereka sebagai Kristus yang dalam rupa manusia. Cara saya ini mungkin merupakan cara paling sederhana untuk menghayati bahwa Kristus hadir dalam Ekaristi kudus. Ini membantu saya memberikan penghormatan pada Sakramen Mahakudus sekaligus tidak menyia-nyiakan pengorbanan Kristus di kayu salib. (Pt)
Seberapa jauh saya telah diubah oleh Kristus?
No responses yet