Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 05 Mei 2021
Kis 15:1-6
Mzm 122:1-5
Yoh 15:1-8
Titik Awal
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.. – Yoh 15:4
Penggalan kalimat dalam perikop hari ini tidak akan pernah saya lupakan sepanjang hidup saya. Kalimat itulah yang menjadi titik awal bagi saya untuk hidup taat dalam tuntunan pengenalan akan Allah.
Hampir dua puluh tahun lalu peristiwa perjumpaan saya dengan Tuhan Yesus melalui mimpi. Dalam mimpi tersebut, Ia menyampaikan firman itu secara langsung sambil mengulurkan hosti kepada saya di sebuah gereja. Sejak saat itu, saya tidak berani lagi main-main terhadap relasi saya dengan-Nya. Saya berusaha mencerna dan menyelami apa yang Ia sampaikan dalam mimpi itu. Setiap hari saya selalu mempersembahkan seluruh hati, pikiran, jiwa, dan roh saya kepada-Nya diiringi sikap dan perbuatan takut akan Dia.
Takut akan Tuhan saya jadikan dasar untuk selalu memberikan yang terbaik dari semua yang saya kerjakan, sekalipun hanya hal sederhana. Saya memilih untuk menuju hidup dalam perkenanan Tuhan melalui jalan sederhana. Banyak rintangan dan godaan yang saya temui, namun saya percaya Tuhan akan selalu menyertai dan menolong asal diri saya selalu mengusahakan dan memperjuangkan hal tersebut.
Setiap manusia pasti akan mengalami suatu momen bersama Tuhan yang bisa dijadikan sebagai titik untuk mengawali hidup baru untuk sungguh-sungguh berbalik kepada-Nya. Mari refleksikan setiap momen hidup kita dan mengingat kembali setiap kebaikan-Nya. Mohon rahmat-Nya untuk belajar menyelami isi hati-Nya, dan merespon terhadap apa yang Ia kehendaki. Itulah cara untuk terus tinggal di dalam Dia. (In)
Apa yang menjadi titik awal bagi saya dalam pengenalan akan Tuhan?
No responses yet