Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 05 November 2022
Flp 4:10-19
Mzm 112:1-2,5-6,8a,9
Luk 16:9-15
Yang Allah Benci
Lalu Ia berkata kepada mereka: “Kamu membenarkan diri dihadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.” – Luk.16:15
Hari ini Tuhan kembali mengingatkan kita untuk berhati-hati terhadap Mamon atau allah lain. Mamon di kehidupan manusia dalam rupa uang, karena dengannya kita bisa mendapatkan apa saja: kesenangan, kenyamanan, kekuasaan, menjadi dipandang dan dihormati orang, bisa membantu orang, dan lainnya. Pada umumnya, seseorang dipandang sukses apabila memiliki uang yang banyak.
Ketika merenungkan Firman hari ini saya kembali ditegur dan diingatkan, “apa yang dikagumi manusia, dibenci Allah”, wah seekstrem itukah Allah? Bukankah kita juga pantas mengagumi sesuatu yang baik dari apa yang dicapai oleh manusia? Namun, ketika kembali merenungkannya, saya mendapat pemahaman baru, Ia tidak ingin kita mengagumi sesuatu lebih dari-Nya dan mengabaikan relasi dengan-Nya sebagai Sang Sumber itu sendiri. Ia mengingatkan bahwa saya tidak dapat mengabdi kepada dua tuan, karena ketika saya mengasihi yang satu, maka otomatis akan mengabaikan yang lain. Dia rindu saya mengutamakan-Nya dibanding hal lain, mencari kehendak-Nya dalam doa pribadi dan saat teduh. Ketika saya setia mencari-Nya, niscaya yang lainnya akan ditambahkan. Bukan berarti semua yang kita inginkan selalu dikabulkan, tetapi Ia menjanjikan bahwa berkat-Nya cukup bagi kita. Jika kita dipercaya untuk menerima lebih, itu berarti kita sudah siap diberi tanggung jawab lebih. Roh Kudus-Nya bersemayam di dalam kita, damai sejahtera-Nya tinggal di hati kta, dan kita diberi kekuatan untuk dapat menghadapi setiap tantangan hidup, serta melangkah dalam kemenangan. (Yy).
Sudahkah saya memberi waktu terbaik untuk berelasi dengan-Nya dalam doa pribadi dan saat teduh setiap hari?
No responses yet