Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 06 Desember 2017
Yes 25:6-10a
Mzm 23:1-6
Mat 15:29-37
Begitu besar kasihNya
Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan
mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.
– Mat 15:32
Pernahkah kita bertanya pada diri kita mengapa kita begitu mengasihi-Nya? setelah beberapa hari dalam permenungan, saya mendapatkan jawabannya. Kita mengasihi-Nya karena Ia terlebih dulu mengasihi kita. Tak ada yang perlu kita pertanyakan lagi untuk membalas kasih-Nya yang begitu besar dalam hidup kita. Semuanya telah Ia nyatakan dalam hidup kita. Tak ada lagi yang dapat kita sangkal untuk mengakui betapa besar kasih-Nya pada setiap kita.
Dalam bacaan Injil hari ini, kita juga dapat melihat begitu besar kasih-Nya kepada orang-orang yang mengikuti-Nya. Ia tak membiarkan orang-orang tersebut kelaparan. Ia memberinya makan, bahkan hingga berlebih. Ia tidak pernah mengecewakan mereka yang percaya kepada-Nya dan tak pernah membiarkan kita kekurangan. Ia selalu ada di saat apapun dalam kehidupan kita. Menangis bersama dalam kesedihan kita, tertawa bersama dalam kebahagiaan kita. Ia juga berjuang bersama kita di saat menghadapi persoalan. Ia memperhatikan kita tanpa ada seorangpun yang luput dari kasih-Nya.
Sekarang ini saya seperti dejavu. Keadaan saya sekarang adalah keadaan yang dulu pernah saya impikan semasa kecil. Ketika itu, dengan polosnya saya membayangkan masa depan saya tanpa ada kekhawatiran apapun. Dan Bapa membuat semuanya itu menjadi nyata. Sungguh hal yang tak akan pernah terlupakan, kasih-Nya sungguh begitu besar bagi saya dan keluarga. Bagaimana dengan kebesaran kasih-Nya dalam hidup Anda? Segera balas kasih-Nya yang begitu besar dalam hidup Anda. (Cr)
Sudahkah saya mengasihi-Nya seperti Bapa mengasihi saya?
No responses yet