Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 06 Februari 2016
1Raj 3:4-13
Mzm 119:9-14
Mrk 6:30-34
DIBERI LEBIH
..berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat.. – 1Raj 3:9-10
Seandainya…Tuhan berbicara langsung kepada kita dan menyatakan bahwa Ia akan mengabulkan permintaan dan doa kita, maka apakah yang akan kita minta kepada-Nya?
Setiap kita pasti memiliki beragam kebutuhan dan keinginan. Bisa jadi ada yang meminta uang dan kekayaan, ada yang meminta kebahagiaan, ada yang menginginkan umur panjang, atau mungkin juga kekuasaan yang lebih besar seperti para politikus di negeri ini. Memang sepertinya, pilihan untuk menjadi bijak bukanlah pilihan yang populer dibandingkan dengan semua yang ditawarkan dunia. Menjadi bijaksana berarti tidak lagi fokus pada kebutuhan dan kepentingan diri sendiri, melainkan lebih memikirkan kepentingan dan kebaikan bagi banyak orang.
Jika kita adalah orang tua yang memiliki anak yang baik hati, tidak memikirkan keinginan dan kesenangan diri sendiri, tapi mendahulukan kebaikan orang lain, pastilah kita akan sangat bangga dan akan memberikan lebih dari apapun yang dimintanya. Karena kita percaya anak kita dapat menjadi berkat bagi orang lain dengan menggunakan secara bijak apa yang kita berikan kepadanya.
Kalau saja ayah di dunia tersentuh oleh sikap anaknya, apalagi Bapa di surga yang penuh kasih. Ia akan melimpahkan berkat-Nya lebih lagi agar kita dapat memberikan yang terbaik dan menjadi berkat untuk orang lain. (Md)
Sudahkah saya belajar, berusaha, dan meminta rahmat Tuhan untuk menjadi bijaksana?
No responses yet