Renungan Katolik “Bahasa Kasih”

Selasa, 06 Februari 2024

St. Paulus Miki

1 Raj 8:22-23,27-30

Mzm 84:3-5,10,11

Mrk 7:1-13

Kompromi

Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu… – Mrk 7:13

Alkisah, seseorang menaruh seekor katak di sebuah panci yang berisi air dingin yang membuat katak merasa nyaman. Saat panci diletakan di atas kompor yang menyala, lambat laun air menjadi panas, tetapi katak itu tidak menyadarinya sampai akhirnya mati. Demikian juga iman kita tidak digoda oleh hal-hal yang besar melainkan hal-hal kecil yang membawa kepada hal-hal yang besar.

Bangsa Israel mendapatkan hukum Taurat dan menjalankannya dengan gigih. Tetapi seiring berjalannya waktu ada hal-hal yang ditambahkan atau dirubah. Kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan dijadikan sebuah standar yang tanpa mereka sadari membawa mereka semakin jauh dari arti hukum itu sendiri. Dalam Injil Markus dituliskan tentang menghormati orang tua, tetapi mereka memakai dalih bahwa menghormati dan mempersembahkan persembahan kepada Tuhan dapat membatalkan kewajiban mereka kepada orang tua.

Terkadang kita menjadi sangat cerdas untuk mencari dalih untuk tidak menjalankan perintah Tuhan. Hari minggu lalu dalam homili seorang Imam mengatakan bahwa umat yang hadir di Gereja setiap hari minggu tidak mencapai 60% dari jumlah umat yang terdaftar. 

Saya tidak bermaksud menghakimi dengan alasan yang mereka buat, tetapi apakah benar 40% nya semua berhalangan? Saya juga bukan orang yang sempurna, saya adalah pendosa. Tetapi saya berusaha untuk menemukan jalan kembali kepada Allah meskipun banyak sekali hambatan. Semoga pada akhirnya saya menemukan jalan untuk kembali bersama dengan Allah. (An).

Apakah saya sering membuat alasan untuk mentaati perintah-Nya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *