Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 06 Juli 2021
Kej 32:22-32
Mzm 17:1-3,6-8,15
Mat 9:32-38
Jadi Berkat
Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. – Mat 9:37
Pertama kali saya ikut dalam pelayanan di persekutuan doa hanya bermodalkan sapaan dan senyuman. Pelayanan yang sederhana ini ternyata bukan hanya menyenangkan orang lain, terlebih diri sayapun menjadi bahagia.
Menjadi berkat tidak perlu tunggu sudah kaya atau sukses.
Melayani tidak perlu tunggu jika sudah tidak berdosa.
Melayani tidak perlu tunggu saat punya waktu.
Melayani bisa dilakukan jika ada kemauan dan kerinduan hati yang mendalam untuk membalas kebaikan dan rahmat Tuhan yang telah diterima.
Sayapun mulai melibatkan anak-anak dalam pelayanan kecil dengan menjadi pendoa syafaat bagi teman-temannya saat doa keluarga, menyiapkan makanan/minuman yang akan dibagikan bagi mereka yang berpuasa, dan mau berbagi ilmu dengan teman-temannya. Bukan hal-hal spektakuler, namun berbagi apa yang bisa mereka lakukan bagi orang-orang sekitar.
Saya percaya Tuhan tidak memanggil orang-orang hebat saja untuk melayani. Namun Ia memanggil semua orang sesuai dengan potensi diri yang melekat padanya. Jadi, majulah dan bergeraklah sebagai laskar Kristus yang siap menjadi terang bagi sesama. (Tl)
Apakah saya mau menjadi berkat atau hanya selalu diberkati?
Mau melayani atau hanya dilayani?
No responses yet