Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 06 Juli 2023
Kej 22:1-19
Mzm 116:1-6,8-9
Mat 9:1-8
42 Tahun Lamanya
… “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” – Mat 9:2b
Saya bukanlah anak yang diinginkan oleh mama kandung saya. Beliau berusaha menggugurkan saya dengan berbagai cara, saat masih dalam kandungan. Dulu mama sempat MBA (Married By Accident) dan setelah itu bercerai. Mama juga sempat menikah lagi, sehingga selama 40 tahun saya tinggal dengan mama dan papa tiri.
Ketika bertanya tentang papa kandung saya, mama selalu marah dan bahkan mengajarkan untuk menganggapnya tiada. Waktu kecil saya belum tahu apa-apa jadi menurut saja; namun seiring berjalannya waktu, saya pun mulai aktif dalam pelayanan dan hal itu sangat mengganggu pikiran. Saya selalu berdoa supaya suatu saat nanti dapat bertemu dengan papa. Mama menutup semua akses untuk bisa bertemu papa.
Terkadang saya juga merasa sedih karena Tuhan belum menjawab doa saya sampai puluhan tahun lamanya. Saya baru menyadarinya ketika tahun lalu mulai masuk dalam suatu komunitas Pendalaman Alkitab. Salah satu penyebabnya adalah karena masih banyak dosa yang saya simpan. Saat mengikuti Pendalaman Alkitab, firman yang dibawakan sering menegur saya, dan akhirnya saya cepat-cepat minta didoakan pelepasan. Sebelum didoakan, biasanya saya melakukan pengakuan dosa. Bukan itu saja, dalam komunitas ini saya juga diajarkan untuk bertekun dalam doa, berpuasa, bahkan rajin mendengarkan firman-Nya. Ternyata setelah melakukan semuanya, Ia mengabulkan doa saya. Ya, bulan Maret lalu, Ia
melakukan mujizat-Nya. Di umur saya yang sudah 42 tahun, akhirnya untuk pertama kalinya saya bertemu dengan papa. (Ar).
Sudahkah saya memohon ampun di hadapan-Nya atas segala dosa saya?
No responses yet