Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 06 Juni 2018
2Tim 1:1-3,6-12
Mzm 123:1-2
Mrk 12:18-27
Allah orang hidup
Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.
– Mrk 12:27
Ada ungkapan yang berbunyi: Kaya atau miskin, sehat atau sakit, bahagia atau tidak, semuanya itu adalah kemungkinan. Tetapi yang pasti didapat semua orang adalah kematian.
Meski kematian adalah hal yang pasti, namun kita seringkali lalai mempersiapkan diri. Mungkin karena hal ini tidak ada kepastian kapan waktunya, sehingga kita lebih sering memilih bersikap tar-sok – entar, besok. Terkadang sikap menunda-nunda ini membuat kita menjadi terlena dan lalai. Tapi andaikata kita tahu kapan pastinya ini akan terjadi, tentu kita akan mempersiapkan diri dengan baik.
Saya merasa ayat di atas dapat membantu kita. Kematian bukanlah suatu akhir, melainkan awal hidup yang baru. Memang tidak ada yang tahu persis apa yang terjadi setelah kematian, tetapi kita memiliki iman akan adanya kebangkitan. Kita percaya bahwa kematian adalah awal dari kehidupan kekal bersama Bapa di surga.
Melalui bacaan hari ini, mari kita juga mendoakan saudara-saudara kita yang telah meninggal dunia, yang mungkin masih dalam api penyucian. Mari kita doakan mereka agar rahmat Tuhan menghantar mereka menuju pangkuan Bapa di surga. (An)
Apakah saya siap menghadapi kematian yang bisa datang kapan saja?
No responses yet