Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 06 November 2018
Flp 2:5-11
Mzm 22:26b-32
Luk 14:15-24
Undangan Yang Tidak Datang
Tidak ada seorangpun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku. – Luk 14:24
Bacaan hari ini kembali mengingatkan kita bahwa sebagai murid Yesus, kita adalah orang-orang yang harus siap ketika Allah mengundang kita untuk mengikuti perjamuan bersama-Nya. Namun tanpa sadar, banyak hal yang membuat kita merasa punya alasan untuk tidak datang ketika Ia mengundang. Alasan pekerjaan sepertinya yang paling sering dipakai. Atau alasan bisnis yang baru berkembang sehingga membutuhkan banyak perhatian dan waktu. Atau tanggung jawab yang tidak bisa ditinggal. Atau anak-anak yang masih memerlukan perhatian. Dan…masih banyak alasan lainnya.
Saya tidak mengatakan semua itu salah. Namun dengan menghabiskan waktu untuk hal-hal tersebut dan tidak memberikan waktu bagi Tuhan, sama saja dengan menyangkal diri sebagai murid-Nya.
Menyandang gelar murid Yesus bukanlah hal yang mudah. Kita suka disebut sebagai murid Tuhan atau anak Allah atau hamba Tuhan, namun di belakang itu menuntut kesetiaan yang tidak sedikit. Saya selalu kagum dengan seseorang yang sudah melayani Tuhan selama puluhan tahun dan tetap setia mengikuti kehendak-Nya sampai hari ini. Bukan berarti tanpa jatuh bangun, tapi kesetiaan mereka membuat mereka tidak memilih untuk tinggal dalam kejatuhan. Mereka memilih bangkit dan tetap setia. Kesetiaan inilah yang Tuhan tuntut dalam hidup kita.
Berulang kali Ia pasti mengundang kita untuk kembali, pertanyaannya seberapa sering kita menanggapi undangan-Nya dengan menjawab ‘ya’? Jangan sampai Ia berhenti mengundang kita dan memilih yang lain untuk masuk dalam perjamuan kekal bersama-Nya. (Al)
Apakah kenikmatan dan dosa membuat saya sering menolak Tuhan?
No responses yet