Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 06 November 2022
Hari Minggu Biasa XXXII
2 Mak 7:1-2,9-14
Mzm 17:1,5-6,8b,15
2 Tes 2:16 – 3:5
Luk 20:27-38
Allah Orang Hidup
“Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup.” – Luk.20:38
Kaum Saduki adalah orang-orang yang tidak percaya dengan kebangkitan orang mati, mereka hanya mengakui Taurat Musa. Bagi mereka, kepercayaan dan ketaatan kepada Allah akan membawa kekayaan, kehormatan, dan kebahagiaan hidup di dunia ini.
Kita harus hati-hati untuk tidak terjebak dalam iman seperti yang dimiliki oleh orang Saduki. Melakukan perintah Tuhan dengan cermat, namun tujuannya untuk kemuliaan duniawi semata. Jika berbuat baik, maka Tuhan akan menganugerahi kehidupan yang nyaman, kaya, sukses, dicintai oleh banyak orang, dan semacamnya. Namun jika kita tidak diberkati dalam hal duniawi, bisa jadi kita akan menyalahkan diri sendiri (apa salahku sehingga hidupku tidak diberkati?), atau menyalahkan Tuhan (aku sudah melakukan semua perintah-Nya, mengapa Dia tidak memberikan aku kelimpahan?).
Sekarang pertanyaannya, percayakah kita akan kebangkitan? Jika jawabannya adalah tidak percaya, berarti sia-sialah iman kita selama ini. Sebab karena kita percaya pada kebangkitan Tuhan Yesus, maka kita percaya juga bahwa kita nantinya juga akan dibangkitkan bersama-sama dengan Dia. Iman akan kebangkitan menentukan bagaimana kita menjalani kehidupan di dunia ini. Jika kita yakin akan adanya kebangkitan dan kekekalan, kita akan berusaha mencapainya sekuat tenaga, menjaga langkah laku kita agar berkenan di mata Tuhan. (Vn).
Apakah aku percaya akan kebangkitan dan kehidupan kekal?
No responses yet