Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 06 September 2017
Kol 1:1-8
Mzm 52:10-11
Luk 4:38-44
WARTA SUKACITA
Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus. – Luk 4:43
Perayaan Ekaristi adalah sesuatu yang sangat akrab bagi kita karena setidaknya kita menghadirinya setiap minggu. Tata cara Ekaristi telah diatur sedemikian rupa untuk dapat kita resapi maknanya satu demi satu. Tak ada satupun bagian di dalamnya yang tidak memiliki makna. Termasuk bagian paling akhir dimana pastor memberikan berkat pengutusan kepada seluruh umat.
Berkat pengutusan dengan sengaja diletakkan di paling akhir karena memang itulah yang Yesus lakukan terakhir kali kepada para rasul. Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kabar Sukacita ke seluruh penjuru dunia. Karenanya, kita yang telah menerima Kabar Sukacita itu, seharusnya juga ikut pergi dan mewartakannya.
Tentu, bukan berarti kita turun ke jalan dan berteriak-teriak untuk mewartakannya, melainkan lewat tutur kata dan cara kita bersikaplah kita dapat mewartakan kebesaran Tuhan kepada setiap orang yang ada di sekitar kita.
Setiap kali kita merayakan Ekaristi, kita diutus untuk mewartakan Kabar Sukacita. Namun seringkali kita sudah terlalu terburu-buru untuk pulang hingga lalai untuk meresapi makna dari ritual yang paling akhir ini. Marilah kita belajar untuk sungguh-sungguh mengamalkannya dan sungguh-sungguh pula menjadi pembawa sukacita bagi orang-orang di sekitar kita. (Hd)
Sudahkah saya mewartakan sukacita Tuhan kepada orang-orang di sekeliling saya?
No responses yet