Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 07 April 2016
Kis 5:27-33
Mzm 34:2,9,17-20
Yoh 3:31-36
KESAKSIAN
Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang menaati Dia. – Kis 5:32
Berbeda sekali jika kita mendengar kisah yang diceritakan oleh seorang yang tidak mengalaminya sendiri. Perbedaan yang paling mencolok mungkin terasa karena cerita itu seolah “kehilangan emosinya”. Cerita yang dikisahkan tidak terasa nyata. Apalagi ketika cerita itu ditambah berbagai “bumbu” sehingga akan terasa semakin kehilangan maknanya.
Beda halnya dengan sebuah kesaksian yang diceritakan oleh orang yang mengalaminya sendiri. Cerita itu akan menjadi lebih bermakna, karena setiap emosi yang terkandung bisa digambarkan dengan sangat jelas berhubung orang yang menyampaikannya pernah melewatinya. Kesaksianpun akan lebih menyentuh orang-orang yang mendengarkannya.
Dalam Kitab Wahyu dikatakan bahwa iblis dikalahkan oleh darah Anak Domba dan oleh kesaksian kita. Semua itu bukan mengada-ada, karena sebuah kesaksian sungguh punya kuasa yang nyata. Sebuah kuasa yang mampu menyentuh hati manusia dan mengubahnya.
Teman, janganlah takut untuk bersaksi. Karena sebuah kesaksian kecil dari kita, sekalipun terdengar biasa-biasa saja, namun jika sungguh-sungguh keluar dari hati kita, pasti akan membawa dampak bagi orang yang mendengarkannya. (Hd)
Sudahkah saya bersaksi bagi Tuhan?
No responses yet