Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 07 April 2017
Yer 20:10-13
Mzm 18:2-7
Yoh:31-42
KEKUATANKU DARI TUHAN
Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia! – Yer 20:10
Sejak awal Masa Tobat, saya mohon kepada Tuhan agar diberi kekuatan untuk hidup kudus serta menjaga kesucian tubuh dan pikiran saya. Namun, godaan hawa nafsu dan berpikiran kotor selalu menghantui saya. Saya menjadi lemah dan hampir menyerah. Ingin sekali saya membiarkan diri jatuh ke dalam dosa…sekali ini saja.
Teringat nasehat seorang pastor, “Jika pikiran negatif itu datang lagi, engkau harus melawannya dengan doa dan puasa. Banyaklah berdoa. Mintalah kekuatan dari Tuhan. Jangan memberi perhatian kepada godaan itu, namun alihkan perhatianmu ke hal-hal yang positif dan rohani.”
Saya mengikuti petunjuk ini. Saya usahakan selalu berdoa dalam kesendirian saya. Misalnya saat berkendara, saat sedang berjalan, saya selalu berujar berulang-ulang dalam hati, “Tuhan Yesus, kasihanilah saya.” Selain Jalan Salib setiap Jumat, saya berusaha mengikuti misa harian. Saat konsekrasi, saya menjerit di dalam hati, “Tuhan Yesus, tolonglah saya yang lemah ini!” Saya mengimani, ketika hosti telah masuk ke tubuh saya, maka Yesus-lah yang berkuasa atas tubuh dan pikiran saya.
Masa Prapaskah adalah masa yang penuh perjuangan. Perjuangan melawan godaan dosa dan segala keinginan yang tidak teratur. Namun, kita harus ingat bahwa Tuhan Yesus adalah Allah Yang Mahakuasa. Jika kita berserah kepada-Nya, Dia akan bertindak dan…selalu menang! (Yo)
Apakah saya membiarkan diri jatuh ke dalam dosa? Apa yang saya lakukan agar tidak jatuh ke dalam dosa?
No responses yet