Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 07 Agustus 2016
Keb 18:6-9
Mzm 33:1,12,18-19,20,22
Ibr 11:1-2,8-19
Luk 12:32-48
SIAP SELALU
Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. – Luk 12:35
Dalam hidup, ada kalanya kita merasa Tuhan begitu dekat dan mendengarkan doa kita, namun ada juga kalanya kita merasa Tuhan begitu jauh dan sama sekali tidak peduli terhadap kita. Yang menjadi masalah, apakah ketika kita merasa Tuhan jauh, kita berusaha untuk tetap setia mendekatkan diri kepada Tuhan?
Gambaran lain kita jumpai seperti ini. Kita bisa melihat banyak orang berdoa secara khusuk di dalam gereja, seolah mereka begitu yakin dan percaya dengan sepenuh hati bahwa Tuhan hadir. Namun dalam sekejap mata, begitu mereka keluar dari gereja, sikap dan tindakan mereka tidak lagi mencerminkan sebagai orang-orang yang memiliki Tuhan dalam diri mereka. Perkataan kasar dan kotor, tindakan anarkis, kekerasan, emosi, begitulah yang jelas terlihat dari pribadi-pribadi yang tadi begitu khusuk.
Seharusnya kita menyadari makna kebangkitan Yesus yang sekaligus juga menandakan bahwa Ia menyertai kita senantiasa. Ia ada bersama kita dan tinggal di dalam kita. Karena sudah sewajarnya kita selalu siap dan waspada untuk hidup dengan benar dan menjaga sikap, perbuatan, serta perkataan kita. Kehadiran-Nya haruslah membawa kita kepada kepekaan terhadap kehadiran-Nya dalam diri dan hidup kita, sehingga kita senantiasa memilih hidup sebagai terang Tuhan. (Ld)
Apakah saya menyadari kehadiran Tuhan dalam diri dan hidup saya?
No responses yet