Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 07 Agustus 2017
Bil 11:4b-15
Mzm 81:12-17
Mat 14:13-21
KETERBATASAN
Yang ada pada kami di sini hanya ada lima roti dan dua ikan. – Mat 14:17
Saat hidup kita dihadapkan pada masalah, mungkin segala sesuatu seolah menjadi gelap. Kita menjadi lelah dan emosi kita terkuras. Satu kalimat yang sering diucapkan untuk memberi kekuatan bagi orang yang sedang dalam masalah adalah “semua akan indah pada waktunya”. Ya, bukankah kita memiliki Tuhan yang mengerti segala keterbatasan kita? Teruslah belajar untuk berharap dan berani menghadapi masalah yang menghadang.
Orang-orang Israel yang datang kepada Yesus adalah mereka yang membutuhkan bimbingan. Mereka mencari jalan keluar dan percaya bahwa Yesus mampu menolong mereka, sehingga mereka setia mengikuti-Nya. Para murid yang menjadi cemas karena takut mereka akan menjadi beban. Oleh karena itu mereka meminta Yesus untuk menyuruh orang banyak itu pulang. Akan tetapi, Yesus malah meminta para murid untuk menyediakan makanan.
Mungkin saja para murid menjadi jengkel karena mereka merasa tidak mampu. Keterbatasan para murid dipakai Yesus untuk mengajarkan kepada mereka untuk tetap bersikap tenang dan tulus. Meskipun kita terbatas, tetapi memberi jauh lebih indah daripada menerima.
Keterbatasan kita sebagai manusia yang tidak bisa melihat masa depan membuat kita harus bersandar kepada Tuhan yang sanggup menjadikan masa depan kita lebih baik. Masalahnya, sudahkah kita melibatkan Yesus? Sudahkah kita membuka diri dengan mengakui segala keterbatasan kita kepada Tuhan? (An)
Mampukah saya merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup saya?
No responses yet