Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 07 Januari 2016
1Yoh 4:19:19 – 5:4
Mzm 72:2,14-15,17
Luk 4:14-22a
CINTA DALAM SEPOTONG ROTI
Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya. 1Yoh 4:21
Beberapa tahun lalu, saya sempat tinggal selama beberapa bulan di Magelang. Biasanya jika kami sekeluarga pulang kampung, hari-hari kami disibukkan dengan berbagai rencana jalan-jalan sambil melakukan ziarah dari pagi hingga pulang larut malam.
Ketika itu, entah kenapa, saya tergerak untuk mengajak pembantu kami keliling kota Magelang dan kami mampir disalah satu mal. Pembantu saya belum pernah masuk mal. Begitu bahagianya dia saat itu bisa merasakan jalan-jalan dimal. Sebelum pulang, saya menyempatkan diri untuk membeli roti bagi keluarga saya, termasuk pembantu kami itu. Wajahnya terlihat begitu gembira.
Hari berikutnya, ia bercerita kepada saya. Ternyata anaknya di rumah sedang mengumpulkan uang untuk bisa membeli roti yang saya belikan. Mendengar hal itu, timbul perasaan menyesal dalam hati saya. Selama ini, kami hanya menyibukkan diri dengan urusan kami dan bersenang-senang dengan keluarga kami, tanpa memperhatikan orang lain yang ada di sekeliling kami. Kejadian itu seperti teguran keras dari Tuhan. Selama ini saya pikir dengan memberi gaji kepadanya, sudah lebih dari cukup.
Bacaan hari inipun menegur kita. Kalau kita sungguh mengasihi Tuhan, marilah kita juga mengasihi sesama kita tanpa membedakan suku, agama, dan ras. Mari kita menjadi saluran berkat bagi sesama dimanapun kita berada. (Ar)
Apakah saya sudah memperhatikan sesama yang ada di sekitar saya?
No responses yet