Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 07 Juni 2022
1 Raj 17:7-16
Mzm 4:2-5,7-8
Mat 5:13-16
Terang Dunia
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” – Mat.5:16
Saya mempunyai opa yang tinggal di Palembang; karena jaraknya yang jauh dan dulu belum secanggih seperti sekarang, jadi kami sangat jarang bertemu. Pertemuan dengan opa yang saya ingat adalah ketika waktu kecil, kemudian saat kuliah, dan terakhir waktu saya menikah. Saat opa meninggal dunia, saya pun tidak bisa pulang ke Palembang. Meski demikian, saya mengidolakannya. Opa adalah tipe orang yang setia. Ia setia dengan oma yang jauh lebih dulu meninggal dunia dan sangat setia pada Tuhan. Ia menunjukkan kesetiaannya pada Tuhan dengan perbuatannya, bukan hanya dengan perkataannya.
Saya ingat ketika dulu pulang ke Palembang; setiap pukul 5 pagi, ia pasti sudah bangun dan mandi. Pukul 05.30 ia sudah siap disamping tempat tidur dan berlutut untuk berdoa. Selesai berdoa, ia melanjutkannya dengan membaca Alkitab dan saat teduh. Kemudian ia sarapan dan berangkat kerja. Sore sepulang kerja, ia bersantai dengan cucunya. Selesai makan malam dan sebelum tidur, ia mengajak kita semua untuk doa malam, mengucap syukur untuk perlindunganNya sepanjang hari dan ditutup dengan berkat. Opa menjadi teladan dalam hidup kerohanian saya. Pribadinya yang sederhana menjadi terang bagi saya. Melihat apa yang ia lakukan setiap hari, membuat saya punya kerinduan untuk juga bisa memiliki relasi yang intim dengan Tuhan. (Dn).
Apakah kita sudah menjadi terang bagi orang lain?
No responses yet