Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 07 Maret 2021
Kel 20:1-17
Mzm 19:8-11
1Kor 1:22-25
Yoh 2:13-25
Tujuan ke Gereja
Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan. – Yoh 2:16
Teringat masa kuliah dulu. Ketika itu, sebagai panitia suatu kegiatan rohani, kami sering membuat proposal ke gereja untuk memohon izin berjualan barang-barang rohani. Tujuannya agar keuntungan yang kami peroleh dapat kami gunakan sebagai dana untuk kegiatan yang akan kami lakukan. Maklum, sebagai mahasiswa yang uang sakunya pas-pasan, kami terbeban untuk memberikan subsidi kepada para peserta yang tentunya para mahasiswa itu sendiri.
Tetapi bacaan hari ini membuat saya merenung. Apakah cara yang kami lakukan itu salah, karena Tuhan Yesus sangat marah ketika orang-orang berjualan di dalam Bait Allah?
Gereja memang merupakan tempat kita berdoa. Tempat kita menjauh dari kegiatan sehari-hari dan menenangkan diri di hadapan Tuhan. Namun perlu dilihat konteks yang terjadi pada saat Tuhan Yesus marah. Saat itu suasana Bait Allah seperti pasar. Orang boleh berjualan seperti di pasar. Bahkan ada tempat penukaran uang, dan semua ini lebih menjadi kegiatan bisnis daripada membantu orang untuk mempersiapkan korban bakaran.
Menurut saya, konteksnya sangat berbeda dengan apa yang kami lakukan, karena kami tidak bertujuan untuk kepentingan pribadi.
Namun, tanpa kita sadari, kita sering menjadikan orang-orang di gereja sebagai sasaran dari bisnis kita. Tidak salah memang, tetapi janganlah itu yang menjadi tujuan kita hadir di gereja. Karena sekali lagi, gereja adalah tempat kita berdoa dan bertemu dengan Tuhan. (An)
Apa tujuan saya datang ke gereja?
No responses yet