Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 07 November 2022
Tit 1:1-9
Mzm 24:1-6
Luk 17:1-6
Mengampuni Tanpa Batas
“Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia.” – Luk.17:4
Sesabar-sabarnya kita, jika ada yang berbuat salah kepada kita terus-menerus, kita bisa kehilangan kesabaran, apalagi jika yang dilakukan adalah kesalahan yang sama. Jangankan dengan orang lain, ketika anak kita terus mengulangi kesalahan yang sama, kita pun marah juga.
Hari ini Yesus mengajarkan kepada kita untuk mengampuni sesama kita tanpa batas, meskipun dalam sehari sampai tujuh kali melakukan kesalahan lalu kemudian menyesalinya, kita harus tetap mengampuninya. Saya teringat saat menerima Sakramen Tobat setiap satu sampai dua bulan sekali. Saya sadari kalau dosa-dosa yang saya akukan hampir selalu sama. Padahal setiap kali pengakuan dosa saya mengucapkan doa tobat “… hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi…” Namun kenyataannya, saya masih terus mengulangi kesalahan yang sama, meskipun frekuensinya kadang semakin jarang karena saya pun berusaha untuk terus memperbaiki kesalahan saya.
Apakah Romo yang menjadi wakil dari Yesus tidak mengampuni saya karena saya melakukan dosa yang sama terus-menerus? Romo tetap mengampuni dosa saya. Sama juga dengan Yesus, Ia tidak pernah mengingat-ingat setiap dosa kita. Asal kita kembali pada-Nya, dengan sungguh-sungguh mengakukan dosa-dosa kita, Ia pasti mengampuni kita. Karena itu, selayaknya pula kita mengampuni sesama yang berbuat salah kepada kita dan tidak mengingatingatnya lagi, sesering apapun ia kembali mengakui kesalahannya. (Vn).
Apakah aku mau selalu mengampuni sesamaku?
No responses yet