Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 08 Agustus 2022
St.Dominikus
Yeh 1:2-5,24 – 2:1a
Mzm 148:1-2,11-14
Mat 17:22-27
Mukjizat Itu Nyata
“Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya.” – Mat.17:27
Mukjizat yang dilakukan Yesus tidak selalu sesuatu yang besar, melibatkan banyak orang, dan membuat banyak orang terperangah. Adakalanya mukjizat-Nya hanya diketahui oleh segelintir orang atau bahkan hanya satu orang; seperti dalam bacaan Injil hari ini, dimana mukjizat-Nya dalam rupa menyediakan uang empat dirham untuk membayar pajak, hanya diketahui oleh Petrus. Meski kecil dan sederhana, itu pun merupakan sebuah mukjizat.
Kebanyakan dari kita mengira bahwa mukjizat selalu sesuatu yang spektakuler, wah, mencengangkan, sebuah keajaiban dan bukan suatu kebetulan. Namun, saya meyakini bahwa setiap hal yang saya alami, sekecil apapun itu, adalah mukjizat dari-Nya. Kejadian yang mungkin orang lain menganggapnya sebagai suatu kebetulan belaka. Pada hari-hari ketika saya akan pergi misa di gereja, saya selalu berdoa, “Tuhan, semoga saat saya berangkat dan pulang gereja, tidak hujan deras.” Seringkali hujan deras beberapa lama sebelum saya berangkat ke gereja, namun ketika jam saya harus berangkat, hujan mulai reda.
Saat sedang misa pun demikian, kadang hujan lebat, namun ketika jam pulang, hujan mereda. Kebetulan? Saya yakin tidak. Itu adalah mukjizat yang saya minta dari-Nya. Jangan hanya meminta sesuatu yang besar dari-Nya. Yakini hal-hal kecil namun berguna yang kita terima adalah mukjizat dari-Nya, sehingga setiap saat kita akan selalu dilimpahi rasa syukur, bahwa Ia ada bersama kita, Ia selalu mendengarkan doa-doa kita dan memberikan apa yang kita butuhkan. (Vn).
Sudahkah saya menyadari bahwa seluruh kehidupanku adalah mujizat dari-Nya?
No responses yet