Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 08 Februari 2017
Kej 2:4b-9,15-17
Mzm 104:1-2a,27-29
Mrk 7:14-23
KESEHATAN HATI
Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran yang jahat.. – Mrk 7:21
Orang-orang Farisi dan beberapa ahli Taurat merasa kesal karena murid-murid Yesus tidak menuruti adat istiadat nenek moyang. Mereka mau mengatakan bahwa tangan murid-murid-Nya yang najis karena tidak dibasuh sebelum makan, akan menajiskan pula makanan mereka.
Yesus mau menegaskan bahwa yang menajiskan bukanlah hal-hal yang lahiriah, namun yang batiniah. Hati adalah pusat kepribadian manusia. Jika hati tidak dipelihara dengan baik, maka muncullah segala daftar dosa berikut ini: percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan (Mrk 7:21-22). Hal-hal inilah yang menajiskan orang.
Kesucian manusia tidak hilang karena bersentuhan dengan kenajisan lahiriah, misalnya lewat sentuhan dengan orang/benda yang najis. Kesucian manusia hanya akan hilang akibat dosa.
Beberapa hal berikut ini merupakan cara memelihara “kesehatan hati”: (1) memberi pujian dengan tulus, (2) menganggap orang lain lebih penting dari diri sendiri, (3) menjadi pendengar yang baik, (4) bersikap ramah, (5) bermurah hati/senang berbagi, (6) hindari mencela/meremehkan orang lain, (7) perbuatlah apa yang Anda ingin orang lain perbuat kepada Anda, (8) yang terpenting, memiliki waktu pribadi dengan Tuhan baik dalam doa, membaca firman-Nya, adorasi, ataupun menerima Sakramen Rekonsiliasi.
Selamat “berolahraga” untuk menjaga kesehatan hati. (Yo)
Apakah saya berjuang untuk memelihara kesehatan hati?
No responses yet