Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 08 Februari 2021
Kej 1:1-19
Mzm 104:1-2a,5-6,10,12,24,35c
Mrk 6:53-56
Pembawa Kesembuhan
Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh. – Mrk 6:56
Pada waktu itu, begitu antusiasnya orang banyak mengejar Yesus untuk memohon kesembuhan. Hal yang hampir selalu terjadi dalam setiap kehadiran Yesus adalah mukjizat kesembuhan. Sebagai murid Tuhan, hendaknya keberadaan kita juga dapat membawa kesembuhan bagi orang lain. Ketika diri kita sudah disembuhkan, damai dan kasih Allah nyata dalam diri kita. Inilah yang dapat kita bagikan kepada orang lain.
Kesembuhan yang kita alami dan terima dari Tuhan merupakan pembuka bagi kerahiman-Nya yang dicurahkan bagi kita. Dalam setiap kerahiman Tuhan yang diturunkan, ada rahmat kasih-Nya yang menyertai yang dapat dipakai untuk mengenyangkan dan melegakan rasa lapar dan haus kepada-Nya.
Kesembuhan yang kita alami tidak datang begitu saja, tetapi dibutuhkan usaha diri kita agar dapat terbebas dari segala hal yang membelenggu diri dan hati kita.
Untuk menjadi pribadi yang siap diutus Tuhan untuk mewartakan keselamatan-Nya, mulailah dari hal paling mendasar yaitu selalu datang kepada Tuhan. Mohonlah pemulihan dari segala rasa sakit yang pernah dan sedang dialami. Dengan demikian hidup kita akan berada dalam kepenuhan kasih sukacita-Nya dan kasih itu akan menular kepada orang yang kita jumpai. (In)
Siapkah saya diutus menjadi pembawa kasih yang menyembuhkan bagi orang lain?
No responses yet