Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 08 Juli 2023
Kej 27:1-5,15-29
Mzm 135:1-6
Mat 9:14-17
Pembawa Damai
Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: “Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” – Mat 9:14
Dunia ini dipenuhi oleh orang-orang yang kepo, baik yang hanya ingin tahu maupun yang sampai ikut mengurusi urusan orang lain.
Salah satunya terlihat dari keberadaan “netizen” yang sukanya mengkomentari apa yang sedang terjadi. Mayoritas keberadaannya cukup meresahkan dikarenakan mereka tidak membawa dampak positif atau kedamaian dan kenyamanan bagi sekitarnya. Dan ternyata hal itu tak hanya terjadi di jaman modern saja, tetapi sejak dahulu kala pun sudah demikian; seperti dalam bacaan Injil hari ini ketika murid-murid Yohanes Pembaptis mempertanyakan mengapa murid-murid Yesus tidak berpuasa.
Beberapa bulan yang lalu, saat masa Pra Paskah, ini menjadi permenungan saya. Apakah saya juga termasuk dari salah seorang netizen tersebut? Yang lebih sibuk mengurusi urusan orang, daripada melihat ke dalam diri sendiri? Yang sukanya mengomentari orang, tetapi tidak pernah introspeksi diri? Yang sukanya mementingkan hal yang tak penting dan mengabaikan hal penting? Yang membuat orang lain tidak nyaman berada di sekitar kita? Melalui perikop ini saya diingatkan kembali untuk menciptakan suasana penuh kasih dan nyaman, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang-orang di sekitar; dengan menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari hari ke hari. Mari kita boleh menjadi pembawa damai-Nya bagi sesama kita. (Cr).
Apakah hidupku sudah membawa damai bagi orang-orang di sekitar?
No responses yet