Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 08 November 2015
1Raj 17:10-16
Mzm 146:7-10
Ibr 9:24-28
Mrk 12:38-44
HINDARI MATERIALISME!
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. – Mrk 12:43
Saya banyak menemukan orang yang punya mental materialisme. Jumlah harta yang dimiliki menjadi ukuran kebahagiaannya. Orang berlomba-lomba menggunakan tehnologi paling canggih atau barang bermerek dengan edisi paling terbaru, entah berapapun harganya. Orang seperti ini, ketika penghasilan bertam-bah, akan memikirkan barang yang ingin dibeli melebihi segalanya.
Mungkin mereka tetap memberi kepada gereja dan sekitarnya. Tetapi jumlahnya tetap sama, sedangkan pengeluaran untuk belanja menjadi bertambah. Bahkan sepuluh tahun dari sekarang pun, jumlah pemberiannya kepada gereja tetap sama.
Barang-barang di luar sana pasti tidak akan pernah ada habisnya. Sepatu, tas, pakaian, perhiasan, furniture, gadget, dan lain-lain pasti akan selalu keluar edisi yang baru. Jika kita tidak merasa puas, kita akan selalu terbawa oleh penawaran-penawaran menarik tersebut.
Namun kita perlu ingat bahwa ketika kita meninggal dan menghadap Tuhan, kita tidak membawa semua barang itu. Semua materi akan tertinggal di dunia. Dengan kata lain, sikap materialisme kita ternyata tidak membawa kita lebih dekat kepada Tuhan dan malah membawa kita melekat pada barang-barang ciptaan manusia saja.
Marilah kita berfokus pada Tuhan dan hal-hal yang dapat membuat kita semakin kudus dan dekat pada-Nya. Marilah kita membatasi diri dalam berbelanja atau menggunakan barang-barang duniawi supaya kita tidak malah terjatuh ke dalam dosa. (Aw)
Apakah saya harus belajar membatasi diri dalam berbelanja atau ketertarikan terhadap barang-barang tertentu?
No responses yet