Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 08 November 2016
Tit 2:1-8,11-14
Mzm 37:3-4,18,23,27,29
Luk 17:7-10
TELADAN BERBUAT BAIK
Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu, sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita. – Tit 2:7-8
Dalam hubungan kita dengan orang lain, entah itu hubungan kerja maupun dalam pelayanan, hampir dapat dipastikan ada kemungkinan timbulnya selisih paham dan perbedaan pendapat. Hal ini disebabkan perbedaan latar belakang dan pengalaman yang berbeda dapat menyebabkan interpretasi yang berbeda pula. Sekalipun kita hanya melakukan yang baik dan benar, selalu saja ada orang lain yang mungkin tidak atau kurang suka dengan kita. Contoh, ketika kita bekerja dengan jujur sehingga kita disukai oleh atasan, dapat menyebabkan rekan kerja lain tidak menyukai atau bahkan memusuhi kita.
Yesus memiliki banyak pengikut karena ajaran-Nya yang benar, tapi ada banyak juga yang menginginkan kematian-Nya. Beberapa kali, dengan teladan-Nya Yesus membuat malu para ahli Taurat dan imam kepala karena tidak menemukan hal buruk pada-Nya.
Dalam dunia modern ini, hendaknya hidup kita menjadi teladan, di manapun kita berada. Dalam lingkungan kerja, sosial maupun pelayanan rohani, dan terhadap siapapun, tanpa memandang SARA. Berbuat jujur artinya tidak berpura-pura dengan “topeng kebaikan” yang kita tunjukkan di depan orang.
Semoga dengan sikap dan perilaku kita, akan membuat orang-orang yang tadinya tidak suka terhadap kita akan luluh hatinya dan menjadi sahabat kita. (Md)
Mana yang lebih banyak saya miliki, kawan atau lawan?
No responses yet