Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 08 Oktober 2023
Hari Minggu Biasa XXVII
Yes 5:1-7
Mzm 80:9,12-16,19-20
Flp 4:6-9
Mat 21:33-43
Sisi Gelap dan Terang
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. – Flp 4:6
Sekalipun Tuhan belum mengabulkan doa kita, janganlah jemu untuk terus mendaraskannya. Ukuran atau waktu untuk mewujudkannya sepenuhnya adalah hak Allah. Percayalah dengan penuh iman bahwa ketekunan kita akan dipandang dan menjadi perhatian khusus bagi-Nya. Saya terus berusaha berkomitmen setiap hari meluangkan waktu terbaik untuk saat teduh, memuji, menyembah-Nya dan tentu juga menyampaikan keluh kesah dan kerinduan saya. Yang saya sadari dan selalu pikirkan adalah harus setia mengasihi dan mencintai-Nya, tidak sebatas dalam bentuk saat teduh pribadi, namun juga diekpresikan dalam sikap dan perbuatan. Dalam ketekunan tersebut, selalu terbangun harapan baru yang memunculkan perasaan damai dan sukacita. Hal itu semakin menumbuhkan gelora dan rasa haus untuk ingin bersama dengan-Nya (layaknya pasangan yang sedang jatuh hati, di mana selalu ada rasa kangen ingin terus bertemu). Perasaan itu dan Rahmat Allah mengikis rasa cemas dan kuatir yang terus muncul di sepanjang perjalanan hidup kita, jika kita juga selalu masuk di dalam hadirat-Nya.
Itulah sisi gelap dan sisi terang manusia yang akan terus berjalan beriringan. Manusialah yang menentukan akan memilih mengikuti yang mana. Jangan takut dengan segala persoalan dan pergumulan, mari serahkan seluruh hidup kita saat ini dan saat nanti ke dalam pemeliharaan-Nya. Lakukan bagian kita untuk selalu berada di dalam hadirat-Nya. (In).
Setialah mengasihi dan mencintai Allah dengan terus melakukan bagian dalam relasi pribadi dengan-Nya.
No responses yet