Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 08 September 2018
Mi 5:1-4a atau Rm 8:28-30
Mzm 13:6
Mat 1:1-16, 18-23
Pesta Kelahiran SP Maria
Maria, Sang Theotokos,
Bunda Allah
Sebab semua orang yang dpilihNya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya. – Rm 8:29
Setiap selesai misa, saya selalu mendaraskan doa Salam Maria dan meminta doa Bunda sebelum pulang ke rumah. Saat sedang mengalami masalah keluarga, saya juga ingat sang Bunda karena sebagai seorang ibu, ia pasti dapat mengerti perasaan anak-anaknya dan mendoakan kita.
Meski begitu, praktek doa seperti ini terlihat aneh dan terlalu meninggikan Maria bagi sebagian orang. Maria dinilai hanya seorang ibu yang dipakai Tuhan, tidak lebih dan tidak kurang.
Jika kita melihat tokoh-tokoh seperti Abraham, Nuh, Musa, Saul, Daud, Salomo, Samuel, dan lainnya, mereka semua adalah orang-orang pilihan Allah dan berperan penting dalam karya keselamatan Allah. Begitu juga dengan Maria. Malah ia yang paling istimewa karena mengandung Sang Putra Allah dalam rahimnya.
Maka pantaslah kita nyanyikan madah pujian pada Pesta Kelahiran Maria (ritus Bizantin): ”Kelahiranmu, ya Perawan, telah menyatakan sukacita ke seluruh alam semesta! Matahari Kebenaran, Kristus Allah kita, telah bersinar darimu, ya Theotokos! Dengan menganulir kutukan, Dia melimpahkan berkat. Dengan menghancurkan maut, Dia telah memberi kita kehidupan kekal.” (Alw)
Bagaimana saya melihat peran dan teladan Maria dalam kehidupan saya?
No responses yet