Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 08 September 2022

Pesta Kelahiran St. Perawan Maria

Mi 5:1-4a atau Rm 8:28-30
Mzm 13:6abcd
Mat 1:1-16,18-23

Relasi

“Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.” – Mat.1:20

Santo Yusuf tidak dipilih secara acak oleh Allah untuk menjadi ayah Yesus di dunia, itu adalah peran dan tanggung jawab yang tidak main-main. Banyak keutamaan yang dimilikinya sehingga Allah memilihnya, salah satunya adalah karena relasinya yang mendalam dengan Allah. Relasi itu juga yang membuatnya begitu taat, melakukan kehendak Allah tanpa banyak pertanyaan, tanpa pikir panjang, dan tanpa keraguan. Relasi yang mendalam dengan Allah tidak bisa dibangun secara instan, butuh waktu dan proses. Seperti saat memilih pasangan hidup, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk membangun relasi sampai akhirnya memutuskan untuk menikah. Setelah menikah pun, membangun relasi tetap dibutuhkan agar kehidupan rumah tangga tetap harmonis meski terkadang diterpa banyak masalah.

Relasi dengan Tuhan juga sama, butuh waktu untuk mengenal-Nya, sampai akhirnya kita memutuskan mengikuti-Nya, dan dari sinilah tantangan dalam menjaga relasi justru dimulai. Bagaimana kita menciptakan waktu yang berkualitas dengan-Nya, melalui doa dan membaca firman; bagaimana mengatur langkah hidup kita supaya sesuai dengan kehendak-Nya; serta bagaimana kita memohon ampun jika sudah menyimpang dari jalan-Nya melalui sakramen tobat. Dalam proses membangun relasi tidak pernah ada kata selesai, melainkan harus terus-menerus dilakukan. Bila kita memiliki relasi yang mendalam dengan Allah seperti Santo Yusuf, maka kita juga akan taat sepertinya, tidak pernah mempertanyakan kehendak-Nya, melainkan 100% percaya bahwa rencana-Nya akan selalu indah dalam hidup kita. (Vn).

Bagaimana relasiku dengan Allah?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *