Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 09 Agustus 2016
Yeh 2:8 – 3:4
Mzm 119:14,24,72,103,111,131
Mat 18:1-5,10,12-14
JAGA KESOPANAN
Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang. – Mat 18:14
Setelah beberapa waktu lalu saya menulis tentang anak kecil di gereja yang sering dianggap mengganggu dan di”minta” keluar secara implisit, saya menemukan lagi satu hal yang dapat membuat orang enggan datang ke gereja.
Beberapa waktu lalu, saya ke gereja bersama anak saya. Anak saya termasuk yang tidak bisa duduk tenang, kami memilih tempat duduk di deret belakang, sehingga ia bisa diberi makanan ringan dan minum susu. Saat itu, misa belum mulai dan tempat duduk masih hampir semuanya kosong. Tak lama datang seorang yang terlihat seperti pengurus gereja yang merapikan buletin dan kertas-kertas di meja bagian belakang. Ketika melihat anak saya yang sedang minum susu, ia terus menatap anak saya dan kemudian mengomel dengan kata-kata yang kurang sopan.
Mungkin jika ia menyampaikan dengan sopan pasti akan lebih dimengerti dan diterima. Sayang kenyataannya, tidak semua orang punya pola pikir seperti ini. Andaikan saya orang baru atau pengunjung belaka, mungkin saya tidak mau lagi datang ke gereja Katolik. Menurut saya, sekalipun terhadap anak kecil, kesopanan dalam bersikap juga dapat menentukan sesuatu yang besar.
Bapa di sorga tidak mau kehilangan seorangpun dari anak-anak-Nya, karena itu kita perlu bersikap baik dalam keseharian kita terhadap siapa saja, termasuk kepada anak-anak. Maksud yang baik akan tersampaikan dengan baik bila dilakukan dengan cara yang baik pula. Tanpanya, maksud baik akan diterima dengan salah. (Aw)
Apakah sikap dan cara saya terhadap orang lain sudah sopan?
No responses yet