Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 09 Mei 2022
Kis 11:1-18
Mzm 42:2-3; 43:3-4
Yoh 10:1-10
Domba atau Kambing
“Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.” – Yoh.10:5
Yesus menggunakan perumpamaan gembala dengan domba untuk menjelaskan relasi antara Dia dengan pengikut-Nya. Domba adalah hewan yang taat kepada gembalanya. Domba cenderung gelisah apabila terpisah dari kawanan dan gembalanya. Berbeda dengan kambing yang cenderung mandiri dan bebas hidupnya. Yesus memakai istilah domba karena Yesus tahu kalau kita seperti domba yang tidak bisa hidup sendiri, gelisah begitu terpisah dari kawanan apalagi terpisah dari Yesus Sang Gembala.
Saya memutuskan ikut Yesus sejak kelas enam SD. Awal perjumpaan dengan-Nya adalah ketika berkunjung ke rumah Om di Jakarta, saya merasakan kasih yang nyata dalam keluarga mereka. Keluarga Om juga yang mengajak saya ke gereja untuk pertama kalinya. Ketika pulang ke daerah, saya diajak seorang teman ke gereja. Dan minggu-minggu selanjutnya saya terus pergi ke gereja, ada rasa tenang yang saya dapat, ada kerinduan untuk datang ke rumah-Nya, rindu mengenal lebih dalam siapa Yesus yang memberi ketenangan di hati saya. Dan akhirnya, sayapun dibaptis.
Perasaan damai sejahtera seringkali tidak bisa dijelaskan. Semakin lama, kita semakin peka mendengar suara-Nya, menjadi takut dan tidak nyaman ketika ada ajakan yang tidak sesuai Firman Tuhan.
Mari kita terus melatih kepekaan kita mendengar suara Tuhan saat kita berdoa, bersaat teduh sambil merenungkan Firman-Nya, agar hidup kita aman dan damai karena kita mengikuti Gembala kita yang akan menjaga, melindungi, dan membawa kita ke padang rumput yang hijau. (Yy)
Apakah kita sudah taat kepada suara dan pimpinan Gembala kita?
No responses yet