Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 09 November 2015
Yeh 47:1-2,8-9,12
Mzm 46:2-3,5-6,8-9
1Kor 3:9b-11,16-17
Yoh 2:13-22
Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran
TEMPAT PERJUMPAAN DENGAN ALLAH
…rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali… – Yoh 2:18-21
Yohanes menceritakan bahwa pembersihan Bait Allah itu terjadi menjelang hari raya terbesar orang Yahudi, yakni Paskah. Menjelang hari itu, orang-orang berdatangan ke Yerusalem untuk menunaikan kewajiban mempersembahkan kurban di Bait Allah. Karena alasan praktis, tidak banyak yang membawa sendiri hewan persembahan. Maklum, syarat bagi hewan yang pantas dipersembahkan tidak sembarangan. Karena itu, ada layanan penjualan hewan yang memenuhi syarat.
Karena hal tersebut, Bait Allah jadi berubah fungsi. Bait Allah yang seharusnya sebagai tempat untuk berdoa dan memberikan persembahan kepada Tuhan, sekarang dijadikan tempat jual beli.
Ada kalanya dengan atau tanpa sengaja, kita juga sering mengubah fungsi Bait Allah dalam diri kita. Kita tidak lagi membuat diri kita sebagai tempat perjumpaan untuk membangun perdamaian dengan Tuhan, namun sebaliknya, bermacam-macam kenajisan, iri hati, kesombongan yang bersemayam dan kita pelihara.
Tuhan mengerti kelemahan manusia sejak jatuh ke dalam dosa, oleh karena itu Tuhan harus merombak dan memperbarui Bait-Nya dalam diri manusia dengan cara menebus semua dosa kita. Gereja dalam bentuk rohani adalah diri kita sendiri, dimana juga merupakan tempat perdamaian atau persekutuan antara Tuhan dengan manusia.
Hari ini Gereja Katolik merayakan Pesta pemberkatan Basilika Lateran di Roma. Ini merupakan basilika Gereja yang pertama dan menjadi lambang perdamaian dan kemerdekaan gereja setelah berabad-abad mengalami penganiayaan. Marilah kita juga membangun diri kita menjadi lambang perdamaian dan kemerdekaan untuk orang-orang di sekeliling kita. (In)
Apakah saya menyadari bahwa saya sering merusak Bait-Nya?
No responses yet