Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 09 November 2021
Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran
Yeh 47:1-2,8-9,12
Mzm 46:2-3,5-6,8-9
1Kor 3:9b-11,16-17
Yoh 2:13-22
MARAH YANG DIIJINKAN
Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka – Yoh 2:15
Paskah sudah dirayakan oleh pemeluk agama Yahudi sejak tahun 1300 SM. Mereka merayakan peristiwa “Musa membebaskan Bangsa Yahudi dari perbudakan di Mesir” pada musim semi. Penyembelihan hewan harus dilaksanakan di Yerusalem yang dianggap sebagai kota kudus. Jadi, semua orang Yahudi dari segala penjuru bumi akan berkumpul bersama-sama minimal 1 tahun 1 kali untuk merayakan paskah di Yerusalem.
Orang-orang Yahudi yang tinggal dan bekerja di perantauan tentu tidak memiliki mata uang Yerusalem. Mereka harus menukarkan uang mereka di penukar uang yang ada di Bait Suci. Uang Yerusalem ini baru dapat mereka belikan hewan yang nantinya akan dipersembahkan kepada Allah. Sayangnya, banyak penukar uang yang berbuat curang dan para pedagang hewan menjual barang dagangannya dengan harga yang berkali-kali lipat. Inilah yang menyebabkan Yesus marah.
Jika Yesus saja marah, apakah berarti kita juga boleh marah? Apakah marah termasuk dosa? Banyak hal yang menyebabkan kita marah: merasa tersinggung, difitnah, dicela, tidak dipercaya, dikritik, tidak dihargai, dan masih banyak lagi. Kita boleh marah asal tidak berbuat dosa. Umumnya saat marah, emosi kita tidak terkendali. Kata-kata kotor yang menyakitkan dan mematikan sering keluar dari mulut kita. Amarah yang begitu berapi-api membuat hari-hari berlalu dengan hati yang tidak tenteram. Ini akan mengakibatkan dendam. Marah boleh asal jangan lama-lama. Alkitab menjelaskan jangan sampai matahari terbenam namun amarahmu belum padam. Marah boleh asal jangan sampai menyimpan dendam. Dendam merupakan pintu masuk si Jahat untuk membuat kekacauan dalam hatimu dengan leluasa. Banyak berdoa akan membuat kita mampu mengendalikan diri dan bersikap sopan. Dengan demikian hatimu akan selalu terasa damai dan di lain pihak engkau tidak membuat orang lain menjadi marah. (Yo)
Apakah saya masih sering marah tanpa terkendali ?
No responses yet