Weekend lalu, saya dan suami ada janji bertemu dengan sepasang teman yang kami sudah lama tidak bertemu. Waktu dan tempat sudah disepakati, saya membuat reservasi di sebuah restoran yang berjarak sekitar 20 menit dari rumah kami, untuk lunch time jam 11.30.
Plan awal saya adalah untuk berangkat dari rumah jam 11 karena saya tidak mau terlambat. Namun pagi itu rencana berubah karena suami saya mendadak request mau mampir di Bunnings dulu sebelum lunch untuk membeli barang. Ok pikir saya karena Bunnings hanya 7 menit dari rumah dan suami saya sudah tau apa yang mau dibeli, kalau kita berangkat jam 10.45 harusnya masih cukup waktu.
Di perjalanan menuju Bunnings, suami saya baru bilang kalau kita akan ke Bunnings yang berbeda, yang ini berjarak 15 menit dari rumah, karena stock barang yang dia mau hanya ada disana. Saya sudah mulai anxious takut telat namun ya sudah saya percaya suami saya akan mindful dengan waktu.
Saya salah besar. Melepas suami saya ke Bunnings seperti melepas seorang wanita ke Sephora, dia lupa diri dan lupa waktu. 11.30 dia baru selesai belanja keperluannya dan ya kami jadi telat sekali ke lunch. Saya gerak cepat menghubungi teman yang kami janjian dan ternyata mereka telat juga. Fiuh thank God, we Indonesian are rarely on time. LOL. I am just kidding.
Di perjalanan menuju restoran, saya berusaha menghubungi restoran yang kami tuju, namun nomor telepon mereka tidak bisa dihubungi. Saya yang sudah senewen sama suami karena keterlambatannya jadi tambah senewen. Bagaimana ini kalau sampai sana reservasi kami dibatalkan dan kami tidak dapat tempat duduk.
Jam 12 siang tibalah kami di restoran. Saya menghampiri waitperson, minta maaf untuk keterlambatan sembari menjelaskan kalau saya mencoba telepon namun tidak berhasil. Dia bilang landline mereka sedang error dan tidak masalah kami terlambat karena masih banyak meja kosong siang itu. Setelah kami dapat meja, suami saya buka suara: “kamu itu daritadi senewen, anxious and worry for nothing. Restorannya kosong, kita masih dapat meja, dan teman kita telat juga. So everything turned out fine.”
Anxious for nothing. Kalimat tersebut menegur saya. I was anxious, tense, and worried because things don’t go as planned. I should know by now that’s how life is. It is not always a straight path, there will be bumps, detours, delay, unexpected turns. And no matter how detailed I plan my life to be, things happen. Circumstances happen and I can’t always control everything.
We can’t always control everything in life but we can surrender everything to God. When we surrender, we are acknowledging that we are not in control but trusting that God is. We are letting go of our fears and anxieties and allowing God to guide us.
So what is weighing you down right now? What is the burden you are carrying? What are you anxious about? Give them all to God, because He cares for you. He is saying to you right now: I’ve got this. I have healing. I have breakthroughs. I have new beginnings. I’ve got your situation.
Philippians 4:6-7 “Don’t worry about anything; instead, pray about everything. Tell God what you need, and thank Him for all He has done. Then you will experience God’s peace, which exceeds anything we can understand. His peace will guard your hearts and minds as you live in Christ Jesus.”
God Bless,
(AS)
No responses yet