Sejak kantor saya dibeli dan merged dengan kantor buyer-nya, I’m no longer the only Quality Assurance (QA) on site. Saya harus bergabung dengan QA team yang sudah ada. Awalnya saya excited, bigger office means bigger opportunity. Saya juga disambut dengan baik oleh their senior QA.
Namun seiring berjalannya waktu, saya menemukan kalau kantor baru ini banyak melakukan hal yang ‘dodgy’. A lot of cutting corners and the ‘not my problem’ mentality. Bahkan ada yang terang-terangan meminta saya untuk memalsukan training record karena tidak ada waktu. Hubungan saya dengan the senior QA menjadi dingin because I stand on my ground that we need to do things the right way. Setiap kali saya berusaha reach out to the senior QA, he always disses me.
Alhasil, baru sebulan kantor merged, saya sudah berpikir untuk keluar. I feel that my morality will continue to be challenged and I’m not hopeful that the situation will get better. Namun karena belum ada job opportunities yang pas, mau tidak mau saya harus bertahan dulu.
Tuhan menguatkan saya lewat sebuah quote dari Fr Mike Schmitz:
“Your faith doesn’t grow when you’re in comfort! Your faith grows when you’re in place with the opposition. Because God is making you more and more the person you’re supposed to be, God wants more for you than you want for yourself.”
At the same time, hati saya terketuk untuk berbicara dari hati ke hati dengan the senior QA di team meeting hari ini. Roh Kudus menuntun saya untuk berusaha mengerti dari sudut pandang dia dan akhirnya saya memutuskan untuk meminta maaf. Not because I stand on my ground, but because I don’t think I try to understand him and where he’s coming from before. Puji Tuhan setelah diskusi ini hubungan kami membaik. It’s a good start!
It will take time to change the culture of the business, but at least there is hope, and I learn to rely on God more through the storm. I believe He will make a way.
Sebab aku ini Tuhan Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata, “Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau” (Yes 41:13)(IVO)
No responses yet