Hari Minggu kemarin, saya mengikuti misa online bersama ICON Ministry-nya Father Rob Galea. Homili yang ia bawakan membahas tentang masa prapaskah. Di masa prapaskah, kita diajak untuk memberikan diri lebih lagi bagi Tuhan dengan usaha ekstra. Misalnya, berdoa lebih sungguh-sungguh, selalu merasa lapar akan firman Tuhan, dan hadir di Ekaristi.
Sejenak, saya teringat dengan apa yang saya alami dua minggu sebelumnya ketika berkunjung untuk melihat tempat persekutuan doa kami yang baru. Saat itu, komunitas Disciple of Jesus sedang mengadakan persekutuan doa. Saya dan beberapa teman komunitas memutuskan untuk bergabung dan mengikuti acara tersebut. Meskipun di depan panggung mereka hanya diiringi oleh seorang gitaris, seorang pemain keyboard, pemimpin pujian, dan dua penyanyi, saya bisa merasakan Tuhan hadir di tengah-tengah kami saat itu dan berbicara melalui ayat-ayat prophetic yang disampaikan oleh umat. Saat itu, saya seakan-akan diingatkan akan lirik lagu Heart of Worship ciptaan Matt Redman, yang mengajarkan bahwa dalam keheningan, kita harus kembali kepada hati yang menyembah Tuhan.
Saat kita berdoa dalam keheningan dan membaca firman Tuhan, Tuhan dapat hadir dalam kehidupan kita melalui kesederhanaan tersebut. Tuhan berbicara melalui ayat-ayat Alkitab yang kita baca dan menjamah hati kita. Kita tidak selalu harus melakukan sesuatu yang luar biasa agar Tuhan hadir, tetapi dengan ketenangan dan keheningan hati yang rindu mencari wajah Tuhan, hal itu sudah lebih dari cukup.
Teman-teman, di masa prapaskah ini, mari kita kembali mengingat dan menghayati dasar dari pujian dan penyembahan kita, yaitu menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran.
“Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” (Yoh 4:23-24)
(A.N.T)

No responses yet